SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Selasa, 14 Juni 2022

Gelegar Ganjar



[Maqbul Halim]


Pekan ini, ruang publik dijejali berita tentang elektabilitas bakal Capres Ganjar Pranowo pada posisi tertinggi. Prabowo Subiyanto yang punya pengalaman tiga kali sebagai kontestan Pemilu Pilpres, 2009, 2014, dan 2019, berada di posisi kedua setelah Ganjar, atau berada di atas elektabilitas Anies Baswedan.


Tiga Besar, Ganjar, Prabowo dan Anies, inilah yang akan mewarnai Pemilu Pilpres 2024. Sosok di luar dari tiga besar ini, hanya menjadi pewarna, kalau bukan pihak yang diwarnai. 


Sisi pelik pada fenomena Ganjar Pranowo ini adalah komparasinya dengan Prabowo dan Anies. Ganjar dan Anies, keduanya adalah gubernur provinsi. Prabowo adalah menteri pada Kabinet Indonesia Maju.  


Elektabilitas Prabowo mestinya paling top. Dia adalah menteri pertahanan. Ketua Umum Partai Gerindra. Punya pengalaman tiga kali sebagai kontestan pilpres, sekali calon wakil presiden dan dua kali calon presiden. Punya ormas tani Gerakan Indonesia Raya. 


Elektabilitas Anies mestinya lebih top daripada Ganjar. Anies adalah gubernur DKI Jakarta, seperti sebelumnya Presiden Joko Widodo pernah gubernur DKI. Dengan segala kemampuan kontraproduktifnya, Anies berhasil ikut menyelesaikan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), mampu memamerkan balapan Formula E, mempertahankan keindahan taman hijau jalan Sudirman - Thamrin. 


Ganjar Pranowo? Dia adalah gubernur Provinsi Jawa Tengah. Dia termasuk gubernur biasa-biasa saja jika dibandingkan kemegahan dan kemewahan Anies sebagai gubernur DKI. Demikian juga, membandingkan Ganjar dan Prabowo, ibarat membandingkan atlet bulutangkis tunggal putri Bilqis Prasista (Peringkat ke-333 Dunia) dan Akane Yamaguchi (Peringkat ke-001 Dunia) pada ajang Piala Uber 2022 di Bangkok tahun ini. 


Selain itu, nama baik Ganjar juga selalu dicoreng dengan Kasus Wadas. Wadas adalah wacana tentang dugaan pelanggaran HAM dan aksi-aksi anarkistis aparat keamanan. Ganjar juga dianak-tirikan di partainya sendiri, Partai PDI Perjuangan, partai yang paling berkuasa di Indonesia saat ini.   


Faktanya, tetap saja elektabilitas Ganjar mengungguli Prabowo dan Anies. Keunggulan Ganjar di  tahun 2022 ini telah diakui oleh responden survei SMRC, Poltracking, da Charta Politika. 


Itulah faktanya. Salah satu kekuatan Ganjar yang tidak dimiliki Prabowo maupun Anies adalah tekadnya "berperang" dengan Bani Kadal Gurun (Kadrun), yang tidak pernah kendor. Bani Kadrun memiliki sayap-sayap seperti Jamaah Monaslim, Persatuan Alumni Studio 212, HTI, FPI, Gerakan Khilafah. 


Tujuan utama Bani Kadrun adalah menghancurkan Bangsa Indonesia melalui pendekatan radikalisme; intoleransi; memuliakan etnis gurun pasir sambil merendahkan suku lain; politisasi agama, ayat dan nabi; mengharamkan adat dan budaya nusantara; merawat bahaya laten khilafah, HTI, dan FPI; dan seterusnya.  


Sosok Ganjar selama ini bertentangan dengan tujuan utama Bani Kadrun di atas. Dan juga, Ganjar percaya diri tidak mendapatkan sokongan  Bani Kadrun. Sementara Prabowo dan Anies, mungkin keduanya tidak percaya diri jika tidak mendapatkan sokongan dari Bani Kadrun. 


Jika diberi pilihan, saya yakin Bani Kadrun pasti sokong Prabowo atau Anies. Tidak mungkin menyokong Ganjar. Jangankan tidak mendapatkan sokongan, Ganjar juga pasti berani menolak sokongan dari Bani Kadrun. 


Apakah Prabowo dan Anies bisa gagah berani menolak dukungan atau sokongan dari Bani Kadrun? Saya yakin keduanya tidak punya nyali untuk itu. 


Cara paling efektif mengalahkan Bani Kadrun adalah memilih dan memenangkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 nanti. 


Makassar

Selasa, 14 Juni 2022

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim