SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Kamis, 24 Februari 2022

Maqbul Halim tentang IKA Unhas dan Analogi Sang Penyihir



Oleh Maqbul Halim

(Artikel ini dirangkum oleh Kamaruddin Aziz @d3nun, editor http://pelakita.id dari postingan saya di Twitter 21 Feb 2022 di akun @maqbulhalim) 


“Tidak elok rasanya IKAUH yang dipimpinnya keliling dunia edarkan daftar les permintaan sumbangan Mubes.”

Maqbul memulai cuitannya di Twitterland sehari setelah mengikuti Silaturahmi Alumni Lintas Angkatan: Menyambut Mubes IKA Unhas dengan Riang Gembira. 

Perihal the story of the witch, saya coba kemukakan di sini apa yang saya maksud "Tukang Sihir" saat silaturahmi WAG Alumni Unhas di Red Corner Cafe, 20/02, Minggu sore.

Saya menukil kisah film Lord of the Ring Trilogi 2, "The Two Towers". Raja Theoden dari Mark, telah lama diselimuti sihir yang dipasang oleh penasihatnya, Wormtounge. Akibat sihir itu, Theoden tidak sadar kalau ancaman serangan dari Saruman makin nyata.

Akibat sihir itu, Theoden bahkan tidak tahu kalau putranya telah gugur dalam suatu peperangan. Juga, Theoden tidak tahu lagi keadaan sebenarnya, kerajaannya, tentaranya dan derita rakyatnya. Apa yang diketahui Theoden, tidak lebih dari info apa yang disajikan sihir Warmtounge.

Mujur bagi Theoden. Gandalf yang baru saja pulang dari kematian, tembus masuk sampai di hall istana Theoden, dimana raja tua ini duduk lesu tanpa semangat terbungkus sihirnya Warmtounge. Gandalf berhasil patahkan tongkat sihir Warmtounge, yang gagal melawan Gandalf.

Gandalf sukses keluarkan Raja Theoden dari sihir, kembali ceria, bersemangat, tesenyum. Tapi juga sedih karena baru tahu keadaan istana, keluarga, rakyat, pertahanan kerajaan, dan tentaranya yang sebenarnya. Penasihat Warmtounge dilemparkan keluar jauh dari istana.

Kisah Raja Theoden dari Mark ini sengaja saya ceritakan dalam forum silaturahmi, untuk menggambarkan kemungkinan keadaan yang dialami ketua IKA Unhas selama ini; dikelilingi kawanan penasihat yang berwatak seperti si Warmtounge tadi, memagari ketua IKA agar tertutup untuk umum.

Jika ternyata ketua IKAUH tidak tahu keadaan IKAUH yang sebenarnya, ini dapat disamakan dengan Raja Theoden yang diselimuti sihir penasihatnya. Lebih celaka lagi, sempai kapan pun, tidak ada seorang pun di sekitar ketua IKA yang bisa seperti Gandalf.

Kalaupun ada yang datang, yang awalnya berniat seperti Gandalf, tapi mereka pada akhirnya bergabung juga dengan tim Warmtounge. Wajar saja jika IKAUH tidak menghasilkan kemajuan: hanya datang memperpanjang barisan penyihir.

Di forum itu, saya menyarakan agar ketua IKAUH nanti, tidak dikelilingi tim penyihir. Kalau pun tetap ada tim penyihir yang lolos menjadi penasihat, setidaknya ada juga yang berperan seperti Gandalf.

Saya juga sempat bercanda bahwa petinggi IKAUH itu 10 tahun jadi penguasa yang tinggal di istana Jalan Merdeka Jakarta, dan puluhan tahun dikenal sebagai pengusaha ulung. Tidak elok rasanya IKA Unhas yang dipimpinnya keliling dunia edarkan daftar les permintaan sumbangan Mubes.

Keadaan pramubes IKAUH ini, dapat disamakan dengan keadaan IKAUH selama ini. Yaitu, anggota-anggota yang mumpuni enggan berpartisipasi. Kalau IKAUH menjadi tersohor, bukan partisipan ini yang kenal dan dikenang, melainkan ketuanya dan penasihat-penasihatnya.

Istilah gaulnya, sapi punya susu beruang punya nama. Ayam punya telur, mata sapi punya nama. Semakin giat bekerja pengurus IKAUH, makin tersohor Ketua dan penasihat-penasihatnya. Mirip-mirip pemilik perusahaan dan pegawainya, makin rajin pegawai bekerja makin untung pemilik perusahaan.

Catatan penting juga IKAUH tidak tepat diamanahkan kepada orang besar. Kalau ini masih terjadi, tidak ada perubahan di IKA-UH untuk menjadi bagus dan baik. Orang-orang besar dan penasihat-penasihatnya ternyata tidak bisa membesarkan IKAUH.

Telah banyak waktu yang disia-siakan orang-orang besar yang mengelola IKAUH selama ini. Serahkan saja IKAUH kepada orang-orang kecil. Dengan ini, orang-orang kecil dan IKAUH akan tumbuh besar bersama-sama. Jangan mudah percaya pada nama besar, apalagi nama yang dibesar-besarkan.

Selamat ber-MUBES. Ubahlah agar IKAUH pasca Mubes, berbeda 180 derajat dari IKAUH sebelum Mubes. Kalaupun jadinya nanti tidak bagus pasca Mubes, yang penting tidak sama dengan IKAUH sebelumnya. 

Salamakki.

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim