SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Jumat, 27 Juni 2008

PPS Temukan KTP dan Tanda Tangan Palsu

Jumat, 27-06-2008
Hasil Verifikasi Faktual Dukungan Balon Perseorangan

MAKASSAR, BKM-- Verifikasi dukungan terhadap bakal calon (balon) walikota-wakil walikota jalur independen yang dilakukan Panitia Pemungutan Suara (PPS), ternyata menemui banyak masalah di lapangan. Diantaranya banyaknya Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan tanda tangan yang dipalsukan.

Laporan yang diterima Ketua Pokja Verifikasi Dukungan Bakal Calon (Balon) Perseorangan, Maqbul Halim dari PPS, ada beberapa persoalan pelik ditemukan dalam proses verifikasi administrasi dan faktual setelah penyetoran berkas dukungan oleh para pasangan balon.

Masalah tersebut, kata Maqbul, antara lain adanya modifikasi KTP. PPS menemukan ada satu KTP yang kemudian dimodifikasi sedemikian rupa sehingga memberi kesan seakan-akan ada lebih dari satu sampai belasan orang memberi dukungan.

''Foto copy KTP itulah yang kemudian diubah sehingga menghasilkan variasi tanggal kelahiran dan masa berlaku yang menunjuk ke masing-masing nama pemilik KTP pendukung. Akibatnya, tanggal kelahiran dan masa berlaku satu KTP tidak sinkron alias tidak saling berkesesuaian,'' jelas Maqbul, Kamis (26/6).

Masalah lain yang timbul, yakni ada pendukung yang namanya muncul lebih dari satu kali pada satu daftar dukungan. Nama-nama tersebut, biasanya muncul hingga 10 kali atau lebih. Kasus ini ditemukan di salah satu kelurahan di Kecamatan Bontoala.
Selain itu, ada pula ditemukan tanda tangan yang sama dalam satu daftar nama pendukung untuk satu kelurahan di Kecamatan Tallo. Setiap pendukung pada daftar tersebut mempunyai tanda tangan yang mirip.

Persoalan hampir sama terjadi untuk kartu keluarga (KK). Sebagian besar daftar dukungan dari semua balon menggunakan KK sebagai tanda bukti kependudukan. Sebagaimana mestinya dalam sebuah kartu keluarga, semua anggota keluarga termuat dalam daftar tersebut. Mulai dari usia balita sampai lanjut usia.

PPS di Kecamatan Tallo dan Rappocini yang telah memverifikasi secara faktual daftar dukungan, menemukan ada beberapa warga pada satu RW di Tallo yang keberatan karena kartu keluarganya disalahgunakan oleh salah satu balon. Karena itu, sebagian dari mereka juga berniat melapor ke polisi atas perbuatan tim yang mereka anggap melakukan penipuan dan pemalsuan tanda tangan.

Dikonfirmasi terpisah, pasangan balon perseorangan Firmansyah Mappasawan-Kasma M Amin (Fasmi) dengan tegas menyatakan manipulasi KTP, KK dan pemalsuan tanda tangan yang ditemukan PPS tidak berasal dari pendukungnya. Menurut Firmansyah, semua KTP dan KK yang disetor ke KPU Makassar murni dukungan langsung dari masyarakat.

''Masyarakat yang langsung datang dan menyerahkan KTP dan KK kepada kami. Jadi saya yakin temuan PPS tersebut bukan berasal dari tim pendukung kami,'' katanya, kemarin.
Diakuinya, saat proses penggalangan dukungan, beberapa warga pernah datang kepadanya untuk menjual dukungan ribuan KTP. Tapi Firmansyah dengan tegas menolak.

''Saya pernah didatangi beberapa orang yang ingin menjual dukungan ribuan KTP. Tapi semuanya saya tolak. Saya maju sebagai calon dengan niat tulus dan dukungan penuh dari masyarakat,'' tegasnya.

Hal senada diungkapkan Kasma M Amin. Menurut dosen Fakultas Sastra UMI ini, ia bersama Firmansyah menggalang dukungan pada tahun 2007 lalu. Semua dukungan yang diterima murni diantarkan langsung oleh masyarakat. ''Saya sangat yakin kalau temuan itu bukan dari pendukung kami,'' tegas Kasma.

Pasangan Iriantosyah Kasim-Razak Djalle (Ikrar) menganggap banyaknya KTP bermasalah yang ditemukan PPS, merupakan hal yang wajar. Artinya, kemungkinan besar saat diverifikasi yang bersangkutan berubah pikiran.

Namun, kemungkinan besar berubahnya pikiran pendukungnya itu, kata Anto --panggilan akrab Iriantosyah-- karena adanya ancaman dari oknum tertentu yang berusaha mencekalnya untuk maju di pilwali.

Meski begitu, KTP yang ditemukan bermasalah dalam proses verifikasi tidak terlalu dipersoalkannya. Karena pihaknya sudah menyiapkan banyak pengganti KTP.
''Kalau memang ada KTP pendukung kami yang dianggap bermasalah, tidak masalah. Kita sudah menyiapkan penggantinya,'' kata Anto, kemarin.

Ketua Tim Pemenangan Ikrar, Laode Darmono membenarkan adanya upaya pencekalan agar kandidat dukungannya tidak lolos verifikasi. "Saya memang sering mendengar kalau pendukung kita yang sudah menyerahkan KTP dukungannya, diintimidasi oleh oknum tertentu. Sehingga pada saat verifikasi, mereka mengaku tidak mendukung kami lagi," terangnya.

Hanya saja, sampai saat ini Darmono belum menerima laporan secara resmi adanya KTP bermasalah. "Saya belum terima, tapi dengar sih ada. Yang jelas kami sudah siapkan penggantinya," jelasnya.

Dalam kesempatan itu Darmono juga mengakui banyaknya temuan tim kalau ada oknum yang mengumpulkan KTP untuk pasangan Ikrar berjanji untuk membagi-bagikan sembako. "Dengan tegas kami katakan bahwa tidak ada janji yang dilontarkan tim kami kepada masyarakat. Itu hanya ulah oknum yang mau menjatuhkan kami," kuncinya. (CM1-PR3/rus)

Sumber: Berita Kota Makassar (BKM) Edisi 27 Juni 2008
http://www.beritakotamakassar.com/view.php?id=15957&jenis=Halaman_Utama
Tanggal 28 Juni 2008

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim