SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Kamis, 22 Mei 2008

Akademisi Dominasi KPU Sulsel

Kamis, 22-05-2008

MAKASSAR, BKM -- KPU pusat akhirnya menetapkan lima anggota KPU Sulsel periode 2008-2013. Kelimanya adalah Dr Jayadi Nas, Nusra Azis, H Lomba Sultan, Ziaurrahman Mustari dan Samsir. Dari lima anggota KPU Sulsel tersebut, kalangan akademisi mendominasi. Jumlahnya ada tiga orang. Dr Jayadi Nas dari Universitas Hasanuddin, Lomba Sultan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin dan Samsir dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.

Sedangkan dua anggota lainnya adalah anggota KPU kabupaten. Ziaurrahman Mustari masih tercatat sebagai anggota KPU Takalar, sedangkan Nusra Azis adalah anggota KPU Selayar. Lima nama anggota KPU Sulsel baru ditetapkan berdasarkan hasil rapat pleno yang dituangkan dalam Berita Acara bernomor 22/15-BA/V/2008 tanggal 16 Mei 2008.

Penetapan ini dibenarkan Wakil Ketua KPU, Andi Nurpati, kemarin. Kepada wartawan di Jakarta, Andi Nurpati menjelaskan, kelimanya ditetapkan sesuai standar penilaian KPU.
Ketika ditanya apakah lambannya pengumuman anggota KPU Sulsel karena ada tarik menarik kepentingan, mantan anggota Panwaslu Lampung ini mengatakan sama sekali tidak ada.

Beredarnya pengumuman anggota KPU Sulsel baru ini dibenarkan Sekretaris KPU Sulsel, Onesmus Matantu. Kepada BKM di kantor KPU Sulsel, malam tadi, Onesmus mengaku baru menerima faksimili dari KPU pusat rencana pelantikan lima anggota KPU Sulsel periode 2008-2013.

Dalam surat bernomor 943/15/V/2008 tersebut, Ketua KPU HA Hafiz Anshary meminta Lomba Sultan, St Nusra Azis, Jayadi Nas, Samsir dan Ziaurrahman Mustari datang ke Jakarta 23 Mei. Kelimanya akan dilantik 24 Mei di Hotel Aston, Jl Senen Raya. Setelah dilantik, kelimanya akan mengikuti pembekalan bersama anggota KPU provinsi yang lain pada 26 Mei.

Kendati KPU telah menetapkan lima anggota KPU Sulsel baru, kelimanya mengaku belum mendapat pemberitahuan secara resmi. Mereka hanya mendapat informasi melalui SMS. "Saya memang baru dapat informasi lewat SMS, tapi saya tetap optimis saya lulus," kata Lomba Sultan, kemarin sore.

Ia mengaku, semuanya adalah nikmat yang diberikan Tuhan atas apa yang telah ia lakukan. "Saya mengajak seluruh warga Sulsel untuk mengawal pelaksanaan Pemilu dan Pilkada dengan baik," kata mantan Dekan Fakultas Syariah UIN Alauddin ini.

Soal isu ia menggunakan link Syariah, mengingat Ketua KPU, Hafiz Anshary adalah dosen Syariah di UIN Banjarmasin, Lomba membantahnya.

"Saya tidak mengenal Pak Hafiz. Saya dengan dia memang sama-sama berlatar belakang Syariah, tapi saya tak mengenalnya. Nomor ponselnya saja saya tidak tahu. Saya hanya sekali ketemu Pak Hafiz saat fit and proper test," jelas Lomba.

Demikian pula dengan Dr Jayadi Nas, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas. Saat dihubungi BKM, Jayadi mengaku telah mendapat informasi melalui SMS soal kelulusannya. "Saya antara percaya dan tidak, tapi banyak yang bilang SMS itu sudah final," katanya.

Kalaupun betul, Jayadi mengaku bersyukur. Sejak awal, Jayadi memang menyatakan sudah siap terpilih dan lebih siap lagi jika tak terpilih.

Soal link Muhammadiyah yang disebut-sebut membuat Jayadi lolos, putra Turatea ini membantahnya. "Saya tidak tahu persoalan itu. Yang jelas saya bekerja dengan baik," kata Jayadi yang mengajak warga Sulsel untuk mendukung anggota KPU Sulsel periode 2008-2013.

Hal yang sama juga diungkapkan Ziaurrahman Mustari. Mantan anggota KPU Takalar ini mengaku telah siap duduk sebagai anggota KPU Sulsel. "Alhamdulillah, mudah-mudahan kami bisa menjalankan tugas dengan baik," katanya singkat.

Dikonfirmasi terpisah, Samsir mengaku siap menjalankan tugasnya selaku anggota KPU. Menurut dia, masuknya dirinya menjadi salah satu anggota KPU merupakan sebuah amanah yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. "Insya Allah, saya siap bersama-sama teman melaksanakan tugas," katanya.

Sementara itu, Nusra Azis mengaku belum mendapat informasi jika ia lulus. Apalagi saat dihubungi ia masih berada di Selayar. "Ah yang benar? Dari mana informasinya?" kata Nusra. Bahkan Nusra sempat bertanya apakah ada perempuan lain yang lulus selain dia.

"Tentu saya kaget, selama ini saya tidak pernah melakukan lobi atau apapun. Kalaupun saya ke Jakarta itu urusan KPU Selayar," kata Nusra yang dipastikan menjadi anggota KPU Sulsel termuda. Nusrah adalah Sarjana Peternakan Universitas 45 Makassar lahir pada 1977.

Tak Kecewa
Sementara itu, lima calon anggota yang harus menjadi daftar tunggu tak kecewa dengan hasil pleno KPU pusat. Kelima calon tersebut adalah Waspada Santing, Dr Abdul Rahman, Hasnawati Latif, Maqbul Halim dan Pahir Halim.

Waspada Santing yang semula disebut-sebut sebagai kandidat kuat dengan tegas mengatakan menerima keputusan tersebut.

"Sejak awal saya mengatakan, jika saya terpilih, Alhamdulillah. Dan jika tidak terpilih, Alhamdulillah juga. Jadi tidak ada masalah," kata Waspada, kemarin. Yang jelas, kata Waspada, ia sudah berusaha semaksimal mungkin.

Hasnawati Latif dan Maqbul Halim yang dihubungi ponselnya malam tadi, aktif tapi tak diangkat. Namun, sebelumnya Hasnawati mengaku siap kalau ia tak lulus. Demikian pula dengan Maqbul. (PR3-maf)

Sumber: Berita Kota Makassar Edisi 22 Mei 2008
http://www.beritakotamakassar.com/view.php?id=13808&jenis=Halaman_Utama
Akses: 22 Mei 2008

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim