SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Senin, 18 Februari 2008

Surat Terbuka buat Kapolwiltabes Makassar

MELALUI kolom terbuka ini, saya ingin bertanya kepada Bapak Kapolwiltabes Makassar tentang sikap anak buahnya di lapangan. Jelasnya, apa sikap Bapak Kapolwiltabes apabila ada personelnya yang bertugas di kawasan KTL persimpangan Jl. Pettarani dan Urip Sumoharjo, membiarkan pengendara mobil menerobos lampu merah? Sebaliknya, membentak pengendara mobil yang melintas ketika lampu hijau menyala, dan memberi jalan kepada penerobos lampu merah tersebut?


Untuk lebih jelasnya, personel yang saya maksud bernama LP Payung. Kejadiannya pada Jumat, 15 Februari dan pelaku atau penerobos lampu merahnya adalah mobil dengan nopol DD 8035 BE.

Dan agar lebih jelas lagi, sebenarnya yang mendapat bentakan dari bapak LP Payung itu adalah saya sendiri. Di tempat kejadian, saya sebenarnya sudah meinta kepada Pak Payung agar saya ditilang dengan menyodorkan SIM dan STNK kendaraan karena saya berkesimpulan bahwa diri saya dipersalahkan akibat bentakannya. Tapi ia hanya bingung dan kemudian kembali menghardik.

Terus terang, saya kecewa karena ia tidak tergas terhadap penerobos lampu merah tersebut. Pada hari itu, saya adukan perilaku Pak Payung kepada Kasatlantas Polwiltabes Makassar. Saya lebih kecewa lagi karena Pak Kasatlantas senditi tidak bersikap tegas, menyalahkan atau membenarkan tindakan anak buahnya yang bernama LP Payung itu.

Inti Kekecewaan saya adalah mengapa pelanggar tidak ditegur, sementara pengendara yang tidak melanggar justru yang dibentak bagaikan seorang pecundang. Karena itulah, maka melalui kolom terbuka ini saya menanyakan langsung kepada Bapak Kapolwiltabes seperti apa sikapnya terhadap anak buahnya yang bersikap seperti Bapak LP Payung, berikut kasat Kasatlantas Polwiltabes Makassar tersebut.

Maqbul Halim
Perumnas Tidung, Makassar

(Kolom Surat Dari Pembaca di atas dimuat pada halaman 4 Harian FAJAR Edisi Senin, 18 Februari 2008.)

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim