SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Senin, 12 November 2007

Partisipasi Pemilih Hanya 54,24 Persen

Sabtu, 10-11-2007

Makassar, Tribun - Tingkat partisipasi pemilih di Makassar terhitung rendah, yaitu hanya 54,24 persen. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar mengakui ada kelemahan-kelemahan teknis prapemungutan suara.


Anggota KPU Kota Makassar, Maqbul Halim, mengatakan, tidak semua yang tidak menggunakan hak pilihnya dapat dikatakan golput (golongan putih). Golput, katanya, adalah orang yang dengan sengaja tidak menggunakan hak pilihnya berdasarkan pertimbangan politik.
Sedangkan bagi sebagian warga Makassar tidak memilih adalah karena kendala teknis.

"Mereka mungkin sebenarnya ingin menggunakan hak pilihnya. Tapi karena tidak memiliki kartu pemilih atau tidak mendapatkan undangan, mereka tidak percaya diri ke TPS," kata Maqbul.

Padahal bisa jadi namanya terdaftar di DPT. Persoalan ini disebabkan tidak meratanya pembagian kartu pemilih dan undangan untuk memilih. Persoalan teknis lainnya adalah pendataan pemilih yang belum tuntas. Ada warga yang sudah meninggal atau masih di bawah usia dewasa tetapi terdata.

Ada juga warga yang pindah domisili tapi datanya belum berubah. "Itu semua adalah kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi. Semua akan kita evaluasi setelah ini," lanjutnya.

Ketua Partai Golkar Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, mengatakan, kekalahan Amin-Mansyur di Makassar tidak terlepas dari rendahnya partisipasi politik warga Makassar. Hanya Kecamatan Ujungtanah yang tingkat partisipasinya mencapai 65 persen. Sisanya kurang dari 50 persen.

"Banyak warga yang tidak menggunakan hak pilihnya hanya karena persoalan sepele seperti tidak dapat kartu pemilih atau undangan dari TPS. Jadi kalau dikalkulasi, Partai Golkar yang sesungguhnya dari rendahnya partisipasi. Mereka yang tidak memilih itu adalah pendukung Amin-Mansyur," katanya.

Sumber: http://www.tribun-timur.com/view.php?id=53657 (14/11/2007)

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim