MAKASSAR– Ketua DPP II Partai Golkar Bone Andi Idris Galigo bisa
mendapatkan sanksi tegas dari partainya jika masih tetap mengampanyekan
putranya Andi Irsan Galigo yang maju lewat jalur independen di Pilkada
Bone 2013.
Juru Bicara DPD I Partai
Golkar Sulsel Maqbul Halim mengatakan, Golkar tetap menegakkan aturan
partai sesuai dengan petunjuk organisasi.Jika Andi Irsan Galigo resmi
mendaftar sebagai calon bupati di Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka
Golkar akan menjatuhkannya. “Rekomendasi DPP dengan jelas mengusung Andi
Fahsar Padjalangi dan semua kader diminta patuh pada keputusan itu.
Jika ada kader yang melanggar, pasti akan disanksi,” ujarnya kepada
SINDO di Makassar, kemarin.
Hanya saja,kata dia,saat ini Idris
Galigo yang juga Bupati Bone dua periode itu belum bisa dikatakan
melanggar aturan partai, karena anaknya belum terdaftar sebagai calon
bupati di KPU. Terkait beberapa baliho yang memajang foto Idris dan
Irsan, Maqbul menilai belum bisa dikatakan pelanggaran. “Selama Irsan
belum terdaftar sebagai calon di KPU, Golkar belum punya pegangan hukum
untuk menjatuhkan sanksi, baik kepada Irsan maupun kepada Idris jika
terbukti mengampanyekan anaknya,” paparnya.
Selain
mengampanyekan anaknya yang maju lewat jalur independen melalui baliho
dan mobilisasi para pendukungnya, Idris juga mulai terangterangan
memberi ruang kepada calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel Ilham
Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar di daerahnya. Bahkan,Idris secara
khusus memfasilitasi kedatangan Aziz Qahhar Mudzakkar untuk ceramah di
Bone.
Terkait hal itu, Maqbul mengaku bahwa Idris mengundang
dalam kapasitasnya sebagai bupati Bone. “Tidak ada kaitan dengan Golkar
terkait Aziz yang diundang ke Bone. Undangan dari Idris itu dalam
kapasitasnya sebagai bupati dan bukan ketua Golkar Bone,”tuturnya.
Sebelumnya,Korwil Golkar Sulsel Nurdin Halid sudah mewanti-wanti akan
memberikan sanksi kepada kader yang membelot dan tidak menjalankan
keputusan partai.
Mantan Ketua Umum PSSI selama tujuh tahun
berturutturut itu mengingatkan kepada semua kader partai berlambang
pohon beringin, khususnya di Bone dan Takalar untuk patuh pada keputusan
partai. Terkait Irsan di Bone, Nurdin mengatakan,DPP telah meminta ke
DPD I Golkar Sulsel untuk segera melaporkan jika memang terbukti melawan
partai. Dia mengaku, Golkar akan segera menjatuhkan sanksi jika
terbukti Irsan mendaftar di KPU.
Sedangkan bagi Andi Idris
Galigo, DPP Golkar telah mengingatkan agar patuh pada aturan partai.
Jika terdapat bukti Idris melakukan upaya kampanye atau sosialisasi
pascapendaftaran Irsan, maka Golkar tak akan segan-segan menjatuhkan
sanksi organisasi. “Jangan kan memasang baliho, walaupun hanya melalui
SMS Idris melakukan kampanye untuk calon di luar Golkar, maka itu akan
diberikan sanksi,” kata Nurdin belum lama ini.
Sementara itu,
Pengamat Politik Unhas Adi Suryadi Culla menilai, sikap pembangkangan
yang ditunjukkan Andi Idris Galigo terhadap keputusan partainya,
dianggap sangat berpotensi merugikan Golkar. Untuk meredam itu, kata
dia,Syahrul atau DPD I Golkar Sulsel harus mengutamakan kompromi
politik. Sebab, jika mengedepankan ancaman sanksi,maka hal itu tidak
akan menguntungkan,baik di Pilkada Bone maupun di Pilgub Sulsel.
“Ini
yang terjadi di Bone ada kesenjangan antara DPD I dan Idris Galigo.
Padahal, politik itu semua bisa dikompromikan. Sekarang Syahrul harus
menengahi itu dan mencari solusi, karena kalau hanya mengancam, itu akan
memperkeruh suasana saja,”tuturnya. Menurut dia, selagi belum ada
pendaftaran resmi di KPU Bone, maka peluang duduk bersama mencari jalan
terbaik masih memungkinkan.
Apalagi, putra Idris yang ingin maju
masih tercatat sebagai pengurus DPD I Golkar Sulsel. Soal bargaining
yang bisa dikompromikan,lanjutAdi,banyak hal yang bisa ditawarkan. Salah
satunya memberikan jabatan Ketua DPRD Bone kepada Irsan atau sebaliknya
ke Fahsar jika tidak terpilih nantinya.
“Ini kan yang belum
dilakukan DPD I sekarang.Idris sebagai Ketua DPD II tentu punya alasan
tersendiri kenapa sikapnya seperti itu. Makanya harus dikompromikan jika Golkar ingin terjaga di sana,” paparnya.
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/517918/
Akses : Rabu, 08-08-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar