PALOPO – Pernyataan Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo
bahwa dia memilih netral di Pilkada Palopo dinilai tidak dalam
kapasitasnya sebagai ketua Golkar.
Koordinator Wilayah Luwu Raya
DPD I Golkar Sulsel,Armin Mustamin Toputiri menegaskan, Partai Golkar
pasti solid mendukung setiap kadernya yang maju di pilkada, tak
terkecuali di Pilkada Palopo. Pernyataan Syahrul yang memilih netral di
Pilkada Palopo ditafsirkan Armin sebagai pernyataan pribadi dan tidak
ada kaitannya dengan Partai Golkar. “Sikap Partai Golkar sangat jelas
dan tegas,yakni menjaga kewibawaan partai di setiap pilkada. Sehingga,
Golkar akan mendukung penuh kadernya yang maju di pilkada karena itu
bagian dari menjaga kewibawaan partai. Ini mutlak,” tegas Armin kemarin.
Saat meresmikan posko pemenangan Sayang Jilid II di Palopo
Jumat (3/8), Syahrul mengatakan tidak akan memihak salah satu calon wali
kota di Pilkada Palopo. Pernyataan ini mengejutkan banyak pihak
lantaran Golkar mengusung calonnya di Pilkada Palopo, yakni Wakil Wali
Kota Rahmat Masri Bandaso.Pernyataan ini juga dianggap bisa memengaruhi
psikologi kader Golkar di daerah lain.
Alasan Syahrul netral,
yakni beberapa calon yang bertarung di Palopo itu punya ikatan emosional
dengannya.“Iya, saya netral di Pilkada Palopo karena beberapa calon
yang maju adalah sahabat dan kerabat saya,” ujar Syahrul. Armin
mengatakan, Rahmat Masri Bandaso yang akan diusung Golkar di Palopo
wajib didukung dan dimenangkan seluruh elemen Golkar, termasuk DPP,DPD
I,dan DPD II Golkar se-Luwu Raya. “Seluruh mesin partai akan dikerahkan
untuk memenangkan calon Golkar, termasuk di Palopo nanti,”ujar anggota
DPRD Sulsel dari Partai Golkar ini.
Menanggapi pernyataan
Syahrul yang akan netral di Palopo itu,Juru Bicara Golkar Sulsel Maqbul
Halim mengatakan, sebagai ketua partai,Syahrul tidak mungkin netral di
semua pilkada kabupaten/kota. Pernyataan yang dilontarkan Syahrul itu
diakuinya dalam kapasitas dia sebagai Gubernur Sulsel. “Acara di Palopo
itu adalah acara di mana Syahrul diundang dalam kapasitas gubernur. Itu
bukan acara Golkar.Sebagai gubernur,Syahrul harus netral, tapi sebagai
ketua Golkar tentu dia akan mendukung calon Golkar,“ jelas Maqbul
kemarin.
Maqbul mengatakan,Syahrul memang selalu meminimalisasi
adanya benturan kepentingan dan jabatan.Terbukti pada pilkada setentak
10 daerah 2010 yang diikuti oleh calon Golkar, tidak satu pun yang ikut
dikampanyekannya.“ Kalau kita lihat, memang beliau seperti itu. Pada
2010 lalu, Syahrul tidak turun kampanye.Tapi tentu dia mendukung dan
membantu calon Golkar karena dia yang memberi persetujuan agar calon
Golkar diusung,“ katanya.
Maqbul mengatakan, kemungkinan
beberapa pilkada yang akan digelar di Sulsel mendatang juga akan seperti
itu.“Kita tidak tahu apakah Pak Syahrul masih akan seperti itu. Tapi,
kalau bercermin dari pilkada sebelumnya, sepertinya dia akan
konsisten,”katanya. Munculnya pernyataan Syahrul untuk netral itu
tersebut dinilai manuver untuk meraih dukungan dari para simpatisan dan
pendukung kepala daerah di luar calon Golkar untuk Pilkada Palopo.
Sebab,jika
pendukung calon lain di luar calon Golkar ikut mendukung dia di
Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel, maka Syahrul diprediksi akan meraih
kemenangan di wilayah Palopo. Pengamat politik dari Unhas Aswar Hasan
mengatakan,pernyataan Syahrul itu harus dilihat dulu konteksnya. Jika
dia menyatakan netral dalam kapasitas sebagai gubernur,maka itu sudah
benar karena gubernur memang harus netral.
Namun, jika itu
dilontarkan sebagai ketua partai, maka dia menilai itu sebagai
pernyataan politis. Menurut dia,bisa saja Syahrul melihat konstelasi
politik di Palopo menjelang Pilgub Sulsel bukan dominasi Golkar sehingga
politisi non-Golkar pun akan dirangkul. “Pernyataan itu memang
bersayap.Tapi, saya kira ada upaya dia untuk menarik kader partai lain
untuk masuk ke dalam barisan pendukungnya,” ujar dosen Fisip Unhas ini
kemarin.
Ketua Harian Partai Golkar Palopo, Andi Cincing, tak
menampik bahwa Syahrul memiliki hubungan emosional yang dekat dengan
beberapa calon wali kota dan wakil wali kota Palopo. Kedekatan itu, kata
dia,tidak bisa dilepaskan begitu saja karena Pilgub Sulsel akan digelar
bersamaan dengan Pilkada Palopo,22 Januari 2013 mendatang. “Jadi,wajar
saja jika secara pribadi, beliau menyatakan netral karena kedekatan dan
pertemanan yang sudah terjalin lama dengan beberapa calon wali kota dan
wakil wali kota Palopo,”katanya.
Namun, mantan anggota DPRD
Palopo ini mengatakan, jika diperhadapkan pada garis partai,maka Syahrul
dalam kapasitasnya sebagai Ketua Golkar Sulsel tidak akan netral.Sebab,
Syahrul memiliki tanggungjawab besar untuk memenangkan setiap calon
kepala daerah yang diusung Golkar di pilkada, termasuk di Palopo. “Saya
yakin dan percaya,beliau bisa menempatkan diri sebagai ketua Golkar
sekaligus sebagai pribadi,”katanya.
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/517286/
Akses : Senin, 06-08-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar