SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Kamis, 08 September 2011

Menanti Penunjukan Syahrul di Pilgub

Tribun Timur (versi cetak)
Edisi, 3 September 2011

DUA tokoh Sulsel dinilai paling "deg-degan" menanti sikap Gubernur Syahrul Yasin Limpo. Keduanya adalah Ketua DPRD Sulsel M Roem dan Wakil Gubernur Agus Arifin Nu`mang. Keduanya merasa paling pas mendampingi Syahrul untuk bertarung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2013.

Memang, bukan hanya Agus-Roem yang menanti penunjukan itu. Sederet tokoh lainnya disebut- sebut berpelung mendampingi incumbent dalam perhelatan terakbar lima tahunan di Sulsel itu. Mereka adalah Sekretaris Provinsi Andi Muallim, Kepala Inspektorat Sulsel Azikin Solthan, Kepala Dinas Pendidikan Patabai Pabokori, serta Ketua dan Sekretaris PAN Sulsel, Ashabul Kahfi dan Buhari Kahar Mudzakkar.

Namun, Roem dan Agus tentu paling berminat. Ditilik dari senioritas, Roem yang paling di atas. mantan Bupati Sinjai dua periode ini sudah hadir di permukaan bumi selama 66 tahun. Di pandang dari jenjang karier, Agus tentu merasa lebih berhak.

Bagi Roem, Pilgub Sulsel 2013 adalah pertarungan terakhirnya menuju puncak di daerah ini. Nyaris tak ada lagi pilihan lagi bagi senior Golkar ini. Dia memang masih memungkinkan menjadi anggota DPRD lagi, tapi pilihan ini dinilai "sudah pahit" bagi mantan anggota DPR RI ini.

Beberapa hari lalu, Roem mengurai isi hatinya kepada Tribun. "Saya terus terang tidak mau maju lagi. Kita ini sudah kepala 66 jadi tinggal berapa lama lagi. Jadi jangan terlalu mengejar sesuatu terlalu tinggi karena ujung-ujungnya nanti kita kecewa kalau tidak dicapai," kata Roem.

Dia mengaku rela menahan diri untuk memperjuangkan jabatan yang lebih bergengsi. "Saya itu jabatan sebenar hanya untuk ibadah, jadi kalaupun ada keinginan untuk jabatan itu, biarlah saya pendam dalam hati," katanya.

Yang pasti, Roem menegaskan, meski sudah tua, tapi kalau diberi kesempatan tetap siap. "Meski sudah tua, tapi kalau saya diberi amanah untuk itu (menjadi wakil gubernur), saya siap," tegasnya.

"Deg-degan" Roem menanti penunjukan Syahrul juga terasa di dua Wakil Ketua Golkar Sulsel lainnya, Arfandy Idris dan Yagkin Padjalangi. Arfandy jelas menanti kejadian itu karena jika Roem menjadi wakil gubernur, maka dia melenggang ke DPRD Sulsel, melalui PAW.

Sedangkan Yagkin, dinilai bakal mengganti Roem menjadi Ketua DPRD Sulsel andai benar- benar menjadi kosong dua.
Agus sebenarnya masih banyak pilihan. Usianya baru 48 tahun. Dia lahir di Makassar, 16 Agustus 1963.

Selain berperangai setia, Agus juga dikenal "bertangan dingin" dalam memperjuangkan harapannya. Banyak yang terpana menyaksikan "adegan" Agus dalam Pilgub Sulsel 2007. Tatkala pintu Ketua Golkar Sulsel ketika itu, Amin Syam, sudah "tertutup rapat", dia banting setir ke Syahrul. Hasilnya, mantap.

Agus dikenal bisa melakukan perlawanan dengan caranya sendiri terhadap siapapun yang membuatnya kecewa. Ada menilai, putra mantan Bupati Sidrap Kolonel Arifin Nu`mang itu bisa saja banting setir mencalonkan diri di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar jika tak digandeng lagi oleh Syahrul.

Jika itu terjadi, maka peluang "main mata" dengan rival Syahrul di pilgub, Ilham Arif Sirajuddin, sangat memungkinkan. Jika Agus, "diam-diam" mendukung Ilham dalam pilgub, maka kekuatan birokrat dan bupati Syahrul bakal "tercerai-berai".

Itulah ancaman terberat dari Agus bagi Syahrul. Lain halnya dengan Roem. Jika dia "mo'jo", bukan tidak mungkin akan melakukan tindakan "harakiri" untuk mematikan mesin politik Golkar dalam pilgub. Tentu Syahrul sangat menghitung hal ini karena dia tahu betul salah satu sumber petaka bagi Amin Syam di pilgub sebelumnya karena tidak efektifnya mesin Golkar.(as kambie)

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim