SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Kamis, 03 Desember 2009

Kriminalisasi KPK menuju Bank Century

Thursday, December 3, 2009 at 7:49am | Edit Note | Delete

Setiap kali membaca berita soal Skandal Kirminalisasi di KPK yang diduga melibatkan penyidik Polri dan Kejaksaan Agung, saya tidak berpikir tentang skandal itu. Demikian juga ketika saya membaca berita tentang Skandal Bank Century, saya tidak berpikir tentang skandal ini. Saya berpikir tentang SBY, Kabinet Indonesia Bersatu (KIB II), dan Partai Demokrat.

Saya yakin, muara dan hulu skandal kriminalisasi dan Bailout Bank Century adalah korupsi. Saya tahu, ketika kampanye legislatif dan presiden 2009, SBY mengaku tidak akan berkompromi dengan hal ikhwal korupsi. Bahkan, ide tentang penentangannya pada korupsi merupakan ide yang paling dominan pada isi kampanyenya.

Lalu, KIB II sebagai sebuah harapan bagi nasib pembangunan Indonesia juga terancam tergadaikan. Saya tidak bisa memungkiri dimana Budiono dan Sri Mulyani adalah pilar penyangga utama bagi KIB II SBY. Kedua orang ini menjadi tumor yang mengakar mencengkram di dinding "hati" KIB II. Tentu sulit mengorbankan "hati" untuk membuang tumor itu. Meski demikian, pilihan ini juga bukan berarti harus berakhir dengan kematian. Sebab, jika SBY merasa dirinya sehat, kedua orang ini bisa juga menjadi trigger bagi bubar kabinet KIB II. Masih ada harapan, dimana masalah ini bakal tidak berhadap dengan pilihan sulit itu, yakni buang tumor bersama hati dan KIB II mati (bubar), ataukah tetap mempertahankan hati meski ada tumor dan tetap akan mati (bubar) dalam beberapa waktu kemudian.

Soal dana kampanye, saya mengalami sebuah kelucuan. Partai Demokrat begitu yakin tidak menerima kucuran dana dari skandal Bank Century. Kata Ahmad Mubarokh, petinggi Partai Demokrat, KPU sudah mengaudit dana kampanye Partai Demokrat. Audit itu melibat auditor independen. Hasilnya, tidak masalah sumber dana (penyumbang). Dana Kampanye yang dihabiskan partai demokrat waktu kampanye legislatif dan presiden baru-baru ini termasuk tertinggi setelah Partai Gerindra, yaitu Rp 243,8 miliar. Saya tentu masih bisa bertanya, bisakah dipercaya KPU bekerja dalam menjalankan tugas-tugasnya pada Pemilu 2009 yang lalu? Saya percaya, bukan KPU yang seperti sekarang ini yang layak dipercaya untuk masalah yang telah menjadi skandal. Dalam berbagai pemberitaan, saya tahu bahwa ketika pelaporan dana kampanye untuk pemilihan legilslatif maupun presiden, Partai Demokrat maupun Tim Kampanye SBY-Budiono beberapa kali mengalami kegugupan. Mereka gugup karena ada bagian-bagian dari laporannya yang tidak sesuai dengan fakta lapangan.

http://www.facebook.com/home.php?#/note.php?note_id=193700821366

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim