SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Rabu, 11 Maret 2009

KPI: Pilih Perempuan Potensial

09 Mar 2009, 11 x , Komentar)

MAKASSAR -- Peluang untuk terpilihnya lebih banyak perempuan di parlemen terbuka lebar pada Pemilu Legislatif 2009. Hal itu bisa terwujud jika perempuan yang jumlahnya mayoritas memilih caleg perempuan potensial.Sekira seratusan aktivis perempuan di Makassar menyerukan hal ini, Minggu, 8 Maret. Aktivis yang tergabung dalam Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) itu berunjuk rasa di depan rumah jabatan gubernur, sore kemarin.

Aksi yang dilakukan dalam rangka peringatan Hari Perempuan Sedunia itu cukup mendapat perhatian dari masyarakat. Aktivis perempuan itu berharap agenda yang mereka bawa bisa menjadi agenda bersama.

Ketua KPI Aflina Mustafainah, mengatakan banyak caleg perempuan yang memiliki kompentensi dan kapabilitas. Dia berharap, semua pihak, bukan hanya perempuan, ikut memilih caleg-caleg perempuan itu.

"Biar pun perempuan kalau mereka tak punya kapabilitas, tidak apa-apa tidak dipilih. Tetapi, jika mereka potensial, marilah kita bersama-sama mendukung dan memilih mereka," katanya.

Dalam aksinya kemarin, aktivis perempuan itu membagi-bagikan brosur berisi 10 jangan untuk Pemilu Legislatif 2009. Hal itu diharapkan menjadi panduan bagi pemilih dalam menentukan pilihannya.

Sepuluh jangan tersevut antara lain, jangan memilih caleg atau calon anggota DPD terlibat dalam penindasan perempuan, yang melakukan korupsi, yang melanggar HAM, dan yang menggunakan fasilitas negara secara tidak adil.

Selain itu, KPI juga mengimbau masyarakat untuk tidak memilih caleg atau calon DPD yang mengkhianati rakyat dan yang tidak punya program pembelaan terhadap perempuan.

LSKP dan KPPI

Di tempat terpisah Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) dan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Sulsel juga menggelar kampanye pilih caleg perempuan. Minggu kemarin, aktivis LSKP; Maqbul Halim dan Sekretaris KPPI Sulsel, Iriani Saleh Bustami mendatangi Fajar.

Dalam pernyataan sikapnya, kedua lembaga ini meminta penyelenggara pemilu seperti KPU dan Panwaslu agar bekerja secara profesional. "Hasil yang dicapai perempuan tersebut memberdayakan dirinya, bukan hanya memberdayakan partai atau kalangan lainnya saja. Mari kita galang dukungan untuk memenangkan caleg perempuan pada Pemilu 2009," kata Iriani.

Politisi Partai Bintang Reformasi (PBR) Sulsel itu menambahkan, LSKP dan KPPI sebagai bagian dari gerakan masyarakat sipil Indonesia, menuntut tanggungjawab dan komitmen dari negara yang lebih mengikat dalam rangka pemenuhan hak-hak perempuan.

Supaya memiliki akses, peluang, dan meraih manfaat dalam dunia politik dan pengambilan kebijakan publik. Permintaan galangan dukungan yang dilayangkan LSKP dan KPPI itu sekaitan Hari Perempuan Internasional 2009 yang jatuh pada Minggu, 8 Maret kemarin.

"Dengan perayaan hari perempuan itu, saya kira sudah tepat kalau ada penggalangan dukungan bagi caleg perempuan. Sekaligus menandai tantangan baru yang dihadapi perempuan untuk berkiprah di dunia politik pasca keputusan Mahkamah Konstitusi," terang Sekretaris Eksekutif LSKP Sulsel, Maqbul Halim. (sap-ram)

Sumber: Harian FAJAR Edisi 9 Maret 2009
http://cetak.fajar.co.id/news.php?newsid=87781
Akses tanggal 11 Maret 2009

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim