SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Jumat, 09 November 2007

KPU Mulai Rekap Suara Hari Ini

Kamis, 08-11-2007
Hari Ini, PPK Mulai Rekap Suara dari TPS; Syahrul dan Aziz ke Jakarta; Alwi Hamu: Semua Kandidat Putra Terbaik Sulsel; Kapolda Minta Saksi dan Masyarakat Awasi Proses Rekap


Makassar, Tribun - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel) memperkirakan gambaran pemenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulsel sudah bisa diketahui, Kamis (8/11) hari ini.
Berdasarkan agenda KPU, panitia pemilihan kecamatan (PPK) di daerah ini mulai merekap suara yang dikumpulkan dari tempat pemungutan suara (TPS) hasil pencoblosan, 5 November lalu.

Ketua KPU Sulsel Mappinawang kepada Tribun, Rabu (7/11), mengatakan, hasil rekap PPK diperkirakan akan rampung sore ini dan datanya sudah bisa disampaikan ke KPU kabupaten/kota.

"Dengan asumsi itu, data perolehan suara yang masuk ke KPU kabupaten/kota sudah bisa memberikan gambaran kompetisi para kandidat. Namun, kami mengingatkan bahwa hasil final baru akan disampaikan 16 November nanti," kata Mappinawang.

Hingga tadi malam, belum ada data suara resmi dari KPU. Dua kandidat, Amin Syam-Mansyur Ramly (Asmara) dan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) tetap sama-sama optimis meraih suara terbanyak.

Pasangan Asmara yang merujuk pada data Desk Pilkada Partai Golkar yang menyebutkan pasangan yang diusung Partai Golkar, PKS, Partai Demokrat, PKB, PKPI, dan Partai Buruh mendapat 1.455.741 suara (40,61 persen).
Sedangkan pasangan Sayang yang diusung PAN, PDK, PDIP, dan PDS meraih 1.373.977 suara (38,33 persen) serta pasangan Aziz Qahhar-Mubyl Handaling yang diusung gabungan delapan partai di Koalisi Keumatan- Kebangsaan (KKK) mendapat 754.820 suara (21,06 persen).

Rekap PPK
Sesuai agenda KPU, PPK akan merekap suara hari ini. Data KPU Sulsel menyebutkan terdapat 289 PPK di Sulsel atau sama dengan jumlah kecamatan.
Petugas PPK tidak lagi menghitung suara namun hanya menghitung rekap yang masuk dari TPS. Rekap tersebut akan dicocokkan kembali dengan disaksikan oleh saksi dari masing-masing calon.

Dari Takalar dilaporkan, sejumlah PPK mulai merekap suara pilkada gubernur karena hari ini mereka dijadwalkan merekap suara pilkada bupati.

Di Takalar, pelaksanaan pilkada gubernur bertepatan dengan pilkada kabupaten.
"Kami sudah mulai merekap sejak tadi siang (kemarin. Hasil suara akhir di PPK kami sudah ada tapi prises rekap belum selesai sehingga belum bisa dipublikasikan sampai data itu diserahkan ke KPU kabupaten/kota," kata anggota PPK Polongbangkeng Utara (Polut), Wahyuri.

Sementara PPK di Makassar baru akan merekap hari ini. Anggota KPU Makassar Maqbul Halim mengatakan, proses rekap di PPK Makassar diperkirakan akan berlangsung dua hari karena beberapa PPK memiliki ratusan TPS.

"Kecamatan yang memiliki TPS cukup banyak adalah Panakkukang dengan 220 TPS, Rappocini 211 TPS, dan Tamalate 197 TPS. PPK ini yang mungkin bekerja selama dua hari," kata Maqbul.
Dihubungi terpisah, anggota KPU Sulsel M Darwis mengatakan, PPK yang bisa bekerja cepat sudah bisa menyampaikan hasilnya ke KPU kabupaten/kota.

"Kalau besok sore teman-teman di PPK sudah bisa rampung, bisa saja datanya disampaikan ke KPU. Ini tentu sudah bisa menjadi rujukan kita sebagai data di kabupaten/kota," kata Darwis.

Ke Jakarta
Syahrul dan Aziz bertolak ke Jakarta, kemarin. Sebelum ke Bandara Hasanuddin, Syahrul sempat mampir di ruang kerjanya di Kantor Pemprov Sulsel di Jl Urip Sumoharjo, Makassar.
Saat dikonfirmasi tujuannya ke Jakarta, mantan Bupati Gowa ini enggan berkomentar panjang.

"Ada pertemuan dengan keluarga," ujarnya sambil tersenyum.
Mantan Bupati Gowa ini dijadwalkan kembali ke Makassar siang ini.
Sementara Aziz mengatakan, dia ke Jakarta untuk kembali ke tempat tugas sebelumnya sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Bandingkan Data
Tim Pemenangan Sayang meminta tak satupun pasangan calon yang mengklaim sudah memenangkan pilkada Sulsel.
Hal ini ditegaskan saat mereka menggelar konfrensi pers di Posko Utama Sayang, Jl Boulevard, Makassar.
"Syahrul-Agus tidak pernah mengklaim memenangkan pilkada. Selama ini, ekspresi yang muncul adalah bentuk kesyukuran terhadap hasil perhitungan quick count PT LSI yang mengunggulkan Sayang. Hasil akhir pilkada tetap berada di tangan KPU," kata Imam.
Terkait dengan hasil akhir quick count PT LSI yang dipublikasikan, tim Sayang mengaku tidak bisa mencampuri karena itu urusan internal PT LSI.
"PT LSI adalah lembaga independen dan profesional. Lembaga ini selalu mempublikasikan quick count yang dilakukan saat pilkada," ujar Imam yang didampingi Sekretaris Tim Kampanye AM Mochtar dan Ketua Bappilu PDIP Sulsel Husain Djunaid.

Aset Sulsel
Sementara Koordinator Staf Khusus Wakil Presiden Jusuf Kalla, Alwi Hamu, melalui telepon selularnya, mengatakan, semua calon gubernur dan calon wagub yang bertarung di pilkada adalah putra terbaik daerah ini.
"Saya anjurkan kepada semua pihak, utamanya tim sukses masing-masing calon, agar menahan diri dan menunggu keputusan KPU dengan tenang," katanya.
Alwi mengharapkan tidak ada keributan baik sebelum maupun setelah pengumuman KPU. "Kalau sampai terjadi kerusuhan, itu artinya kita semua termasuk para pendukung kandidat gubernur merusak nama baik calon yang mereka usung," jelasnya.
Menurut Alwi, Sulsel sempat mencuat sebagai daerah rawan demonstrasi dan kriminal. "Jangan lagi ada julukan lain, rusuh karena pilkada. Kalau rusuh kita semua yang rugi. Sebagian besar fasilitas yang dibangun bisa hancur hanya dalam hitungan menit," katanya.
Dampak lain kalau terjadi kerusuhan, dalam jangka panjang tidak ada investasi yang menanamkan modalnya di Sulsel. "Investor akan takut dan tidak ada perkembangan ekonomi di daerah ini," jelasnya.

Kapolda Sulsel Irjen Polisi Aryanto Boedihardjo juga meminta semua pihak menahan diri. Kapolda menegaskan, polisi tidak akan membiarkan tindakan anarkis.
"Kita semua harus menunggu keputusan KPU karena lembaga inilah yang otoritatif menetapkan hasil pilkada," kata kapolda yang juga mengeluarkan delapan imbauan terkait dengan masa menunggu hasil penetapan KPU Sulsel (lihat, Imbauan Kapolda Sulsel).

Sudah Pengalaman
Di Jakarta, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Agung Laksono meminta semua pihak untuk siap menang dan siap kalah di Pilkada Sulsel.
"Kita pengalaman tidak hanya di Pilkada Sulsel tapi di daerah lain sudah puluhan kali. Kita siap untuk menang dan kalah,"kata Agung kepada wartawan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jakarta, kemarin petang.
Agung yang juga Ketua DPR ini, juga meminta semua pihak bersabar menunggu hasil perolehan suara yang akan diumumkan KPU Sulsel16 November mendatang, meskipun lembaga survei telah merilis hasil perolehan suara dengan metode quick count.
Menurut dia, dengan kesabaran menunggu hasil perhitungan KPUD akan membuat kondisi di masyarakat tentram serta etika berdemokrasi akan terbangun.
Pada kesempatan itu, Agung meminta tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada kedua kubu (Syahrul dan Amin). Ini, kata dia, agar tercipta persatuan dan kesatuan di Sulsel. "Apalagi Sulsel provinsi strategis dan terkemuka di Indonesia Timur. Diharap beri contoh kepada daerah yang lain,"jelasnya.

Ke Jakarta
Syahrul dan Aziz bertolak ke Jakarta, kemarin. Sebelum ke Bandara Hasanuddin, Syahrul sempat mampir di ruang kerjanya di Kantor Pemprov Sulsel di Jl Urip Sumoharjo, Makassar.
Saat dikonfirmasi tujuannya ke Jakarta, mantan Bupati Gowa ini enggan berkomentar panjang. "Ada pertemuan dengan keluarga," ujarnya sambil tersenyum.
Mantan Bupati Gowa ini dijadwalkan kembali ke Makassar siang ini.
Sementara Aziz mengatakan, dia ke Jakarta untuk kembali ke tempat tugas sebelumnya sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Bandingkan Data
Tim Pemenangan Sayang meminta tak satupun pasangan calon yang mengklaim sudah memenangkan pilkada Sulsel.
Hal ini ditegaskan saat mereka menggelar konfrensi pers di Posko Utama Sayang, Jl Boulevard, Makassar.
"Syahrul-Agus tidak pernah mengklaim memenangkan pilkada. Selama ini, ekspresi yang muncul adalah bentuk kesyukuran terhadap hasil perhitungan quick count PT LSI yang mengunggulkan Sayang. Hasil akhir pilkada tetap berada di tangan KPU," kata Imam.
Terkait dengan hasil akhir quick count PT LSI yang dipublikasikan, tim Sayang mengaku tidak bisa mencampuri karena itu urusan internal PT LSI.
"PT LSI adalah lembaga independen dan profesional. Lembaga ini selalu mempublikasikan quick count yang dilakukan saat pilkada," ujar Imam yang didampingi Sekretaris Tim Kampanye AM Mochtar dan Ketua Bappilu PDIP Sulsel Husain Djunaid.

Aset Sulsel
Sementara Koordinator Staf Khusus Wakil Presiden Jusuf Kalla, Alwi Hamu, melalui telepon selularnya, mengatakan, semua calon gubernur dan calon wagub yang bertarung di pilkada adalah putra terbaik daerah ini.
"Saya anjurkan kepada semua pihak, utamanya tim sukses masing-masing calon, agar menahan diri dan menunggu keputusan KPU dengan tenang," katanya.
Alwi mengharapkan tidak ada keributan baik sebelum maupun setelah pengumuman KPU. "Kalau sampai terjadi kerusuhan, itu artinya kita semua termasuk para pendukung kandidat gubernur merusak nama baik calon yang mereka usung," jelasnya.
Menurut Alwi, Sulsel sempat mencuat sebagai daerah rawan demonstrasi dan kriminal. "Jangan lagi ada julukan lain, rusuh karena pilkada. Kalau rusuh kita semua yang rugi. Sebagian besar fasilitas yang dibangun bisa hancur hanya dalam hitungan menit," katanya.
Dampak lain kalau terjadi kerusuhan, dalam jangka panjang tidak ada investasi yang menanamkan modalnya di Sulsel. "Investor akan takut dan tidak ada perkembangan ekonomi di daerah ini," jelasnya.
Kapolda Sulsel Irjen Polisi Aryanto Boedihardjo juga meminta semua pihak menahan diri. Kapolda menegaskan, polisi tidak akan membiarkan tindakan anarkis.
"Kita semua harus menunggu keputusan KPU karena lembaga inilah yang otoritatif menetapkan hasil pilkada," kata kapolda yang juga mengeluarkan delapan imbauan terkait dengan masa menunggu hasil penetapan KPU Sulsel (lihat, Imbauan Kapolda Sulsel).

Sudah Pengalaman
Di Jakarta, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Agung Laksono meminta semua pihak untuk siap menang dan siap kalah di Pilkada Sulsel.
"Kita pengalaman tidak hanya di Pilkada Sulsel tapi di daerah lain sudah puluhan kali. Kita siap untuk menang dan kalah,"kata Agung kepada wartawan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jakarta, kemarin petang.
Agung yang juga Ketua DPR ini, juga meminta semua pihak bersabar menunggu hasil perolehan suara yang akan diumumkan KPU Sulsel16 November mendatang, meskipun lembaga survei telah merilis hasil perolehan suara dengan metode quick count.
Menurut dia, dengan kesabaran menunggu hasil perhitungan KPUD akan membuat kondisi di masyarakat tentram serta etika berdemokrasi akan terbangun.
Pada kesempatan itu, Agung meminta tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada kedua kubu (Syahrul dan Amin). Ini, kata dia, agar tercipta persatuan dan kesatuan di Sulsel. "Apalagi Sulsel provinsi strategis dan terkemuka di Indonesia Timur. Diharap beri contoh kepada daerah yang lain," jelasnya.

Sumber: http://www.tribun-timur.com/view.php?id=53378 (09/11/2007)

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim