SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Kamis, 11 November 2004

Pengamanan KPUD Diperketat

Jakarta, Sinar Harapan
Menyusul terjadinya ledakan di area Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jl Imam Bonjol, Jakarta, Senin (26/7) siang, pengamanan KPU Daerah diperketat. Pengetatan keamanan ini terjadi di KPUD Sulawesi Selatan, KPUD Jawa Tengah, dan KPUD seluruh Jawa Timur.

"Meskipun tidak ada yang mencurigakan dan kawasan KPU dinyatakan aman untuk kepentingan pengamanan, Polda Sulsel menempatkan aparatnya di sini," ujar Makbul Halim, salah seorang anggota KPU Kota Makassar, Selasa (27/7).

Jika sebelumnya petugas yang melakukan pengamanan di KPU Makassar hanya dua orang setiap harinya mulai hari ini terjadi penambahan personel keamanan menjadi tujuh orang. Mengantisipasi kasus yang terjadi di KPU Pusat, lanjut Makbul, pihak KPU Makassar juga kembali mengaktifkan posko pilpres.

"Dengan adanya kejadian di KPU pusat itu, posko pilpres yang sejak beberapa waktu lalu vakum kini kembali diaktifkan," jelasnya. Posko pilpres itu sendiri, ungkapnya, beranggotakan satu orang anggota KPU dan satu lainnya dari staf KPU. Petugas itulah yang akan berjaga-jaga di kantor KPU setiap hari secara bergiliran.

Jateng dan Jatim
Di Jawa Tengah, keamanan kantor KPU Jawa Tengah, Senin siang, dilipatgandakan. Kantor KPU Jateng yang pada hari biasa hanya dijaga dua atau tiga polisi, kini dijaga sekitar 30 polisi. Polisi juga melakukan penyisiran ke beberapa ruangan di kantor KPU Jateng, namun sejauh ini tidak ada indikasi gangguan keamanan.
Begitu mendengar KPU Pusat diledakkan, Kapolwiltabes Semarang Kombes Pol Bradodin Haiti melakukan inspeksi mendadak ke kantor KPU sekitar pukul 14.30 WIB. Badrodin diterima anggota KPU Jateng Slamet Sudjono dan Sekretaris Suwarto Nasucha. Empat anggota KPU lain saat ini berada di KPU Pusat Jakarta untuk mengikuti penghitungan suara manual.

Kapolwiltabes Semarang minta KPU meningkatkan keamanan, misalnya dengan memasang telepon yang memiliki "caller ID" agar bisa diketahui nomor si penelepon. KPU Jateng juga diminta lebih selektif menerima tamu, bahkan kalau perlu melakukan pemeriksaan pengunjung yang dicurigai.

Sementara itu di Jawa Timur, Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur telah menjaga ketat kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) se-Jatim setelah ledakan di toilet lantai satu gedung KPU pusat pada Senin sekitar pukul 13.00 WIB.

"Kami sudah lama fokus pada pengamanan hasil-hasil pemilu, apalagi sekarang di Jakarta sudah ada ledakan di kantor KPU, karena itu kantor KPUD se-Jatim mulai saat ini juga kita amankan," kata Kepala Biro Operasi Polda Jatim Kombes Pol Heru Setiawan.

Ia menjelaskan di setiap kantor KPUD di Jatim ditempatkan aparat kepolisian minimal dua regu atau sekitar 20 personel yang meliputi pengamanan terbuka dan pengamanan tertutup (intelijen), sedangkan kantor KPUD Jatim Jalan Tanggulangin, Surabaya, diberi pengamanan khusus.

"Kami juga akan meningkatkan patroli dan razia dengan melakukan koordinasi dengan pengurus KPUD se-Jatim dan jajaran TNI," katanya. Ditanya perubahan status pengamanan di Jatim menjadi status siaga satu, ia mengatakan pihaknya masih menunggu perkembangan, khususnya instruksi dari Mabes Polri tentang bentuk pengamanan, namun yang terpenting di Jatim sudah dilakukan antisipasi.

Senada dengan itu, Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Surabaya Kombes Pol Drs Ade Rahardja menegaskan bahwa pihaknya sebenarnya sudah meningkatkan pengamanan di tempat umum sejak empat hari lalu.

"Empat hari lalu, kami sudah meningkatkan pengamanan, bahkan beberapa lokasi parkir dan jalanan umum sudah ditambah personel yang berjaga-jaga, termasuk operasi-operasi juga sudah kami tingkatkan," katanya.
(ani/ksa)

Sumber: Sinar Harapan
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0407/27/nas09.html
Tanggal: 11 Nopember 2004

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim