SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Sabtu, 28 Januari 2012

Waspadai Negative Campaign

Jumat, 27-01-2012

MAKASSAR, UPEKS—Jelang Pilgub Sulsel 2013, negative campaign atau kampanye negatif mulai dimunculkan orang-orang tak bertanggung jawab.

Pakar sosiologi dan politik, Andi Haris mengingatkan fenomena seperti itu muncul setiap kali ada hajatan politik, misalnya pemilihan kepala daerah.

“Isu ini tidak perlu digubris. Masyarakat sekarang sudah bisa melihat dan menilai mana informasi yang bisa diterima dan mana yang menyesatkan,” lugas dosen Fakultas Sospol Unhas ini menanggapi dampak kampanye negatif jelang pilkada.

Lebih jauh, Haris menilai Pilgub Sulsel 2013 mendatang semakin semarak, karena calon yang telah menyatakan kesiapannya memiliki basis pendukung yang hampir sama kuat. “Masyarakat sudah mengetahui, mana pemimpin yang telah berbuat untuk mereka. Sumbangsih apa yang telah diberikan kepada rakyatnya. Bukan hanya karya kata tetapi berkarya yang bisa dirasakan langsung masyarakat karena bisa melihat prestasi yang di dapat masing-masing calon,” paparnya.

Menanggapi adanya selebaran yang beredar yang menyatakan penolakan terhadap dinasti politik Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Sulsel, Kepala Lingkar Jurnal Indonesia (LJI) Sulsel, Dedy Alamsyah mengungkapkan, dalam politik langkah-langkah seperti itu adalah hal yang wajar.

Meski begitu, langkah tersebut juga tidak dapat dikatakan black campaign, namun lebih pantas jika disebut negative campaign.

"Black campaign itu harus ditahu dulu definisinya. Karena, dalam politik ada black campaign dan ada negative campaign. Kalau yang seperti ini, negative campaign. Karena, informasinya betul-betul kejadian bahwa dinasti ini menduduki jabatan di pemerintahan. Kalau black campaign lebih kepada tindakan fitnah atau tidak benar adanya," katanya saat dihubungi via selularnya, kemarin.

Menurutnya, jika memang dari selebaran itu ada pihak yang memang merasa dirugikan, maka pihak yang bersangkutan harus memiliki bukti untuk dilaporkan ke pihak terkait. Soal isi selebaran yang menyatakan penolakan terhadap dinasti SYL, Dedy meminta agar masyarakat dapat lebih selektif dalam menerima informasi.

Pasalnya, masyarakat harus melihat dinasti seseorang dalam dunia politik berdasarkan kompetensinya. "Kita tidak bisa begitu saja menolak dinasti, soal dinasti kita harus melihat kompetensinya. Kalau dalam politik ini hal-hal yang positif dan wajar. Jadi harus ditanggapi santai saja. Karena, memang ini kejadian," ungkapnya sambil mempertanyakan siapa yang menyebar selebaran tersebut ?.

Menanggapi hal yang sama, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo secara positif menerima adanya selebaran itu. Bahkan, itu dapat menjadi referensi yang baik baginya. "Saya hanya bisa menjadikan hal itu sebagai referensi yang baik dan saya harus diterima secara positif. Dari dulu keluarga yang mengabdi kepada rakyat," jelasnya.

Sebelumnya, lewat akun twitter @maqbulhalim, fungsionaris DPD Partai Golkar Sulsel Maqbul Halim “berkicau” bahwa ada tim khusus yang sengaja menjelek-jelekkan Ketua DPD Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo.

”Hari ini, tim pesaing #SYL pd Pilgub Sulsel 2013 sedang sebarkan selebaran "kampanye hitam": "tolak dinasti politik SYL" Demikian tweet mantan Anggota KPU Makassar yang diposting Rabu (25/1) sekira pukul 17.00 WITA. Dalam selebaran tersebut digambarkan sosok Syahrul memakai mahkota dengan background koin emas dan kotak harta karun. Foto keluarga Syahrul terpampang lebih kecil dilengkapi nama dan jabatannya masing-masing. Penyebar selebaran ini mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Tolak Nepotisme (Gemas).

Salah satu masyarakat yang dimintai pendapatnya tentang selebaran tersebut, Anton (30) mengatakan tak terpengaruh dengan adanya informasi tersebut. “Usaha memenangkan (pemilu) dengan mengedepankan aspek negatif dari lawan, bukan mengedepankan sisi positif dari dirinya sendiri. Ini termasuk dalam hal penghancuran karakter dan tidak fair. Justru, dalam kampanye yang baik, calon seharusnya menyampaikan kelebihan-kelebihannya yang tidak dimiliki sama kompetitor yang lain, bukannya menjatuhkan,” sindirnya.

Sumber: http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=79772
Akses Tanggal 28 Jan 2012

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim