SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Jumat, 29 Januari 2010

Musda Kilat di Gowa

Makassar, 29 Januari 2008

Menurut Syahrul YL, Partai Golkar kalah dalam Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel 2007 karena tidak mengutamakan kompetensi. Hal itu dikemukakan Syahrul YL saat member sambutan pada Pembukaan Musda VIII DPD II Partai Golkar Kabupaten Gowa, 25 Januari 2007. Partai Golkar mengusung Amin Syam dan Mansyur Ramli sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada saat itu. Pasangah ini kalah dari pasangan calon Syahrul YL dan Agus AA yang diusung oleh Partai PAN, Partai PDK, PDI Perjungan dan PDS.

Sebelumnya, Amin Syam adalah Gubernur Sulsel Periode 2002/2007, ketua DPRD Sulsel dua periode 1997/1999 dan 1999/2004, mantan Bupati Kab. Enrekang satu periode, ketua DPD I Partai Golkar Sulsel tiga periode, dan pensiunan TNI berpangkat bintang satu. Pasangannya, Mansyur Ramli, adalah Dirjen Libang Departemen Pendidikan Nasional dan guru besar Universitas Muslim Indonesia (UMI).

Dalam sambutan itu pula, Syahrul YL mengemukakan bahwa di Partai Golkar, orang tidak langsung menjadi pemimpin. Ada proses yang dilalui. Mereka tidak langsung jadi pemimpin. Oleh karena itu, Syahrul YL meminta agar seluruh kader memaksimalkan dirinya pada setiap proses-proses di dalam partai.

Musda ke-2 ini, setelah musda Wajo beberapa waktu sebelumnya sebagai musda pertama di era Syahrul YL, dibuka oleh Syharul YL sendiri pada hari itu pukul 20,30 wita. Beberapa saat kemudian, kurang dari lima menit dari pukul 11.00 wita, Musda itu ditutup kembali oleh Syahrul YL setelah kakak kandungnya, Tenri Olle YL terpilih secara aklamasi.

Dalam pembukaan tersebut secara tampil secara bergilir memberi sambutan adalah Tenri Olle YL (ketua DPD II Golkar Kab. Gowa), Ichsan YL (Bupati Gowa), dan Syahrul YL (Ketua DPD I Golkar Sulsel).

Dalam sambutan, Syahrul YL menyatakan harapannya dengan obsesinya pada Kemajuan yang dialami berbagai bangsa dengan kondisi politik dengan karakter yang hampir sama. Ia mencotohkan kemajuan ekonomi yang luar biasa di China, meskipun sistem politiknya menganut partai tunggal. Demikian juga Malaysia yang tampil sebagai salah satu raksasa ekonomi di Asia Tenggara, sistem politik yang memberi peluang bagi Partai UMNO sebagai partai mayoritas, memberi peluang bagi negeri Melayu menyandang gelar Raksasa Ekonomi.

Terakhir, Syahrul YL menyanjung Singapura yang kemajuan ekonominya telah sejajar dengan Negara-negara maju di Eropa dan Amerika. Singapura seperti itu menurutnya karena sistem politik di sana menanut sistem partai 90 persen. Maksudnya, ada partai di sana yang apa pun situasinya, perolehan suaranya pasti 90 persen.

Saya memperkirakan, bahwa dengan harapan dan angan-angan Syahrul YL itu, partai-partai lain selain partai Golkar akan menjadi partai Gurem di Sulawesi Selatan.

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim