SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terus Bergerak

Rabu, 02 April 2008

Ketua KPU: Pengalaman Jadi Pertimbangan

(02 Apr 2008, 57 x , Komentar)
Waspada Terlama, Ziaur Tersingkat

MAKASSAR--Peluang beberapa anggota KPU kabupaten/kota untuk merebut kursi di KPU Sulsel, tampaknya cukup terbuka. Pasalnya, Ketua KPU, Prof Dr H Hafiz Anshary sudah menjanjikan bahwa faktor pengalaman menjadi pertimbangan.Selain itu, faktor gender juga salah satunya. Tapi yang paling mendasar, kata dia, adalah penilaian soal komitmen, integritas, motivasi, dan pemahaman tugas-tugas sebagai anggota KPU.

“Semua penilaian itu akan dielaborasi untuk kemudian dibawa ke dalam forum pleno untuk menentukan peringkat,” kata Hafiz, usai melakukan fit and proper test sepuluh calon anggota KPU Sulsel di aula kantor KPU, malam tadi.

Dari sepuluh calon yang sudah dites, Hafiz mengakui, semuanya lulus. Tidak ada yang gugur. Hanya saja, dari jawaban-jawaban yang disampaikan para calon, memang bervariasi.

“Ada yang menjawab cukup bagus, tapi ada juga yang memang tidak bisa menjawab terhadap pertanyaan tertentu,” ungkapnya.

Apakah ia sudah menemukan lima besar yang akan duduk nantinya? Hafiz mengatakan, semua masih bergantung pleno. Sebab, penilaian yang dilakukan saat fit and proper test hanya penilaian dua anggota saja. Yakni dirinya dan satunya lagi, Sri Nuryanti SIP, MSi.

“Tapi tidak ada yang nilainya terlalu rendah. Semua rata-ratalah. Tinggal dipadukan dengan masukan masyarakat,” ujarnya.

Saat ditanya soal dominasi latar belakang calon dari Muhammadiyah, Hafiz mengatakan, hal itu juga akan dibicarakan khusus di pleno. Yang pasti, masukan masyarakat seperti itu bisa menambah poin, tetapi juga bisa mengurangi.

“Kita akan lihat seperti apa. Tapi, keputusan pleno tidak akan terpengaruh intervensi,” janjinya.

Komposisi keanggotaan secara khusus, kata Hafiz, juga tidak ada dalam undang-undang. Meski keterwakilan perempuan memang diamanahkan untuk diperhatikan, tapi itu juga tidak menjadi keharusan.

Mengenai jadwal pleno, dikatakan, semua proses seleksi akan rampung 19 April. Dijadwalkan, pleno pada 6-7 Mei.

Bagaimana dengan Makassar yang dua anggotanya ikut bertarung sementara akan menggelar pilkada dalam waktu dekat? Hafiz mengatakan, itu tidak jadi pertimbangan khusus. Justru, pengalaman mereka yang akan dilihat dan penguasaannya terhadap tugas-tugas KPU.

Proses seleksi kemarin, berlangsung melelahkan. Dimulai kira-kira pukul 11.00 dan baru berakhir malam tadi, pukul 21.00 Wita. Peserta dipanggil wawancara berdasarkan urutan abjad nama. Masing-masing diberi waktu 30 menit. Akan tetapi, kenyataannya, ada yang lebih.

Waspada Santing misalnya, diwawancarai paling lama. Sebab, ia menggunakan waktu tak kurang dari 50 menit. Maqbul Halim juga mencatat waktu terlama kira-kira 45 menit.

Sementara, wawancara tersingkat dialami Ziaur Rahman Mustari dengan waktu wawancara hanya 20 menit.Peserta pertama yang diwawancarai adalah Dr Abd Rahman dan yang terakhir adalah Ziaur Rahman. (har)
Sumber: http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=60604
Tanggal: 2 April 08

Tidak ada komentar:

follow me @maqbulhalim